Kampus STAN Jakarta seringkali disebut sebagai kampus Ali Wardhana. Tapi tahukah siapa sebenarnya tokoh yang namanya disandang kampus kita itu?
Prof. DR. Ali Wardhana, lahir di Solo tanggal 6 Mei 1928. Ali menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi UI (1958). Kemudian, melanjutkan studinya ke University of California di Berkeley dan memperoleh gelar Master of Arts tahun 1961. Tahun 1962, Ali berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan meraih gelar Ph.D juga dari University of California dengan judul disertasi “Monetary Policy in an Underdeveloped Economy: with Special Reference to Indonesia”.
Prof. DR. Ali Wardhana, lahir di Solo tanggal 6 Mei 1928. Ali menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi UI (1958). Kemudian, melanjutkan studinya ke University of California di Berkeley dan memperoleh gelar Master of Arts tahun 1961. Tahun 1962, Ali berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan meraih gelar Ph.D juga dari University of California dengan judul disertasi “Monetary Policy in an Underdeveloped Economy: with Special Reference to Indonesia”.
Pada bulan September 1971 beliau terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dan Moneter Internasional untuk periode 1971/1972 Pria kelahiran Solo pada tanggal 6 Mei 1928 ini menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi UI (1958). Kemudian, melanjutkan studinya ke University of California di Berkeley dan memperoleh gelar Master of Arts pada tahun 1961. Pada tahun 1962, beliau berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan meraih gelar Ph.D juga dari University of California dengan judul disertasi “Monetary Policy in an Underdeveloped Economy: with Special Reference to Indonesia”.
Sebagai seorang pakar perekonomian Indonesia yang terkemuka, Ali dipercaya untuk memangku jabatan penting dalam pemerintahan. Salah satu anggota penasehat perekonomian orde baru dan pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan RI selama 15 tahun, yaitu antara tahun 1968-1983. Kemudian menjabat sebagai Menko Ekonomi, Industri dan Pengawasan Pembangunan, selama 5 tahun, yaitu antara 1983-1988. Sebagai Dekan FEUI Ali menduduki jabatan tersebut selama 10 tahun, yaitu antara tahun 1967 sampai 1978. Pada bulan September 1971 dia terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971/1972.
Beberapa Karya ilmiah baik nasional maupun internasional yang telah dipublikasikan Guru Besar Fe UI ini antara lain: “Foreign Exchange and its Implications in Indonesia”, Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Oktober 1957); “Beberapa segi Transmigrasi Spontan di Indonesia”, Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Februari 1957); “Inflasi dan Ketegangan-Ketegangan Strukturil”, Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1965); “Beberapa Catatan Mengenai Tindakan Pemerintah dibidang Ekonomi Moneter”, seminar KAMI (1966); “Angaran Moneter: Alat Stabilisasi atau Inflasi”, Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1966), “Economic Development and the Availability of Special Funds”, Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank (1969), “Concessional Loans and Technical Assistance”, Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank (1970).
Jadi, kenapa nama Ali Wardhana disandang sebagai nama kampus STAN Jakarta yaitu karena dasar hukum berdirinya kampus STAN, Keputusan Presiden RI No.45 Tahun 1974 juncto Keputusan Presiden RI No.12 Tahun 1967 serta dengan landasan hukum Peraturan Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977 tanggal 18 Februari 1977, dikeluarkan pada saat Ali Wardhana menjabat sebagai Menteri Keuangan. Selain itu Ali Wardhana juga merupakan Menteri Keuangan yang paling lama menjabat. Itu pendapat saya kenapa nama Ali Wardhana disandang sebagai nama kampus STAN Jakarta.
Beberapa Karya ilmiah baik nasional maupun internasional yang telah beliau publikasikan antara lain: “Foreign Exchange and its Implications in Indonesia”, Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Oktober 1957); “Beberapa segi Transmigrasi Spontan di Indonesia”, Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Februari 1957); “Inflasi dan Ketegangan-Ketegangan Strukturil”, Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1965); “Beberapa Catatan Mengenai Tindakan Pemerintah dibidang Ekonomi Moneter”, seminar KAMI (1966); “Angaran Moneter: Alat Stabilisasi atau Inflasi”, Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1966), “Economic Development and the Availability of Special Funds”, Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank (1969), “Concessional Loans and Technical Assistance”, Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank (1970).